Rabu, 01 Juli 2015

BOTANI SENGON LAUT



A. BOTANI SENGON


Kehitaman Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian

Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV – V.

Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.

Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.

Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui DEPHUTBUN untuk menggalakan ‘Sengonisasi’ di sekitar daerah aliran sungai.

Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.

Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat ,agak keras, dan berlilin.

HABITAT SENGON LAUT

 HABITAT SENGON


1. Tanah

Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.

2. Iklim

Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.

3. Daun

Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing menyukai daun sengon tersebut.

4. Perakaran

Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur.

5. Kayu

Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.

PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN SENGON LAUT

Penanaman dan Pemeliharaan

A. Penanaman

Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :

  1. Pembuatan lobang tanam.

 Lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm. dengan jarak antara lobang satu dngan lainnya 1,5 - 2 m.

  2. Pemupukan.

 pemupukan dilakukan 1-2 minggu sebelum bibit sengon ditanam dengan pupuk kandang. pupuk diberikan pada lobang-lobang yang telah dibuat.

  3. Penanaman bibit.

 kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.

  4. Jarak penanaman.

  pada umumnya jarak penanaman antara pohon satu dengan lainnya antara 1,5 - 2 m.

B. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan :

  1. Penyulaman.

yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain.

  2. Penyiangan.

Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman pengganggu dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.

  3. Pendangiran.

Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman.

4. Pemangkasan.

Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).

Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke 3 kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang.

INVESTASI 5 TAHUNAN

INVESTASI 5 TAHUNAN


Hanya dengan menanam bibit sengon laut ( Albasia ) dan dalam jangka 5 tahun anda akan mendapatkan hasil yang luar biasa.

Modal

1. pengadaan bibit 1000 batang X @Rp2000,-    = Rp 2.000.000,-

2. biaya penanaman @Rp 1000/batang X 1000   = Rp 1.000.000,-

3. biaya perawatan Rp 1.000.000/th X 5 th         = Rp 5.000.000,-

Jumlah modal keseluruhan                                 = Rp 8.000.000,-

Jika dalam jangka 5 tahun dari 1000 batang ada 500 batang siap tebang dan harga perbatang Rp 200.000,- maka... 500 batang X @Rp 200.000,- = Rp 100.000.000,-

Hasil yang fantastis bukan ?? hanya dengan modal Rp 8.000.000,- anda akan mendapatkan hasil Rp 100.000.000,- hasil tergantung perawatan dan ketekunan kita tak mustahil dari 1000 batang yang kita tanam ada 700-800 batang siap tebang ??? Luar biasa.....

                                    "SALAM REVOLUSI HIJAU"

                                         info lebih lanjut hubungi !!

                                                Marwan Suyud

    Alamat : Ketonggo Rt 03, Wonokromo, Pleret, Bantul, D.I. Yogyakarta

                                              Hp : 081804002008

                                              Pin BB : 51BDF950

KAMI MENYEDIAKAN BIBIT SENGON LAUT SIAP TANAM

BIBIT SENGON LAUT (ALBASIA)


Kami menyediakan bibit sengon unggul dengan harga yang cukup murah dengan berbagai variasi ukuran mulai dari 30cm-70cm.


                                        ( Bibit Sengon Laut siap tanam )

         Banyaknya permintaan pasar yang tidak terpenuhi dan dengan modal yang sangat minim dan hasil yang sangat menggiurkan bisnis penanaman Sengon pun sangat diminati oleh para pelaku usaha.

Inilah bentuk Inventasi sesungguhnya, hanya dengan modal Rp 8.000.000,- dalam jangka 5 tahun anda akan memperoleh hasil Rp 100.000.000,- hasil dapat lebih maksimal tergantung perawatan dan ketekunan anda..

         Kami membudidayakan bibit sengon dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 1 bulan hingga usia 1 tahun dan variasi ukuran mulai dari 30cm-70cm. jenis bibit sengon yang kami sediakan adalah :

  • Bibit Sengon Laut

Kami melayani kerja sama dengan Instansi Pemerintahan, Lembaga, dan semua hal yang berkaitan dengan program Reboisasi..


"HIJAUKAN BUMI UNTUK MASA YANG AKAN DATANG"

Hubungi : Marwan Suyud

Hp : 081804002008

Pin : 51BDF950

Email:one170986@Gmail.Com

Alamat : Ketonggo Rt 03, Wonokromo, Pleret, Bantul, D.I. Yogyakarta

RUMUS PRESIDEN Ir JOKOWI, UNTUNG BESAR MANANAM SENGON

UNTUNG BESAR MENANAM SENGON LAUT " ALBAZIA"

Gubernur DKI Jakarta yang sekarang telah terpilih menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo memaparkan hasil hitungan sederhananya tentang keuntungan menanam Sengon Laut ( Albazia ). "Semalam saya coba hitung-hitung, saya pun kaget untungnya ternyata besar," kata Jokowi.
"Saya yakin kalau semua bupati dan wali kota serius meminta warganya menanam sengon atau jati secara massal, banyak warga sejahtera dan hutan Indonesia tidak akan terus diganggu oleh kepentingan industri," ujar alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 itu.

Dia menambahkan hasil program tanam sengon dan jati secara massal juga bisa menghasilkan keuntungan semakin besar bagi masyarakat apabila dibarengi dengan mentransfer metode penanaman terbaik yang sudah banyak diteliti oleh akademisi. Jokowi mengatakan selama ini serapan pasar terhadap kayu sengon terus membesar, persedian bibit juga ada, sementara pasokan bahan kayu kurang. "Lalu, menunggu apalagi. Alumni fakultas kehutanan pasti tidak risau setelah lulus kalau mau praktikkan ini," kata Jokowi..

Dia menyimpulkan bahwa dalam jangka lima tahun, penanaman pohon Sengon di lahan seluas satu hektar bisa menghasilkan keuntungan Rp867 juta. "Artinya satu tahun, anda untung Rp173 juta atau per bulan Rp14 juta.Dia menjelaskan keuntungan tadi, dihitung dengan asumsi lahan milik warga sendiri. "Kalau tidak punya lahan sewa saja. Untungnya masih besar,"

Menurut dia dalam satu hektar lahan idealnya ditanami 2500 pohon sengon atau artinya satu tanaman memerlukan areal penanaman seluas 2x2 meter persegi. Jokowi menghitung total kebutuhan biaya investasi selama lima tahun untuk pembelian bibit, perawatan enam bulan sekali, penyulaman hingga tenaga kerja, hanya memerlukan dana Rp32.200.000. "

Hitungannya memperkirakan setiap satu pohon sengon menghasilkan kayu sebanyak 0,8 meter kubik yang kini bisa dibeli pasar dengan harga Rp 450.000. Apabila ada 2.500 pohon, maka omzet lahan tanaman sengon seluas satu hektar, yang bisa dipanen setelah lima tahun, mencapai Rp900 juta.


 


Dikurangi biaya investasi Rp 32 juta, ketemu untung senilai Rp 867 juta. "Ini hitungan saya, kalau salah silahkan dikoreksi. Tapi, yang jelas bisa menambah pemasukan warga," kata dia.

Jokowi juga menunjukkan bukti gambar di sejumlah lokasi penanaman pohon sengon yang bisa tumpang sari dengan tanaman kacang-kacangan atau sayuran. "Apalagi, sekarang ada jenis pohon jati ( jabon ) yang bisa panen dalam lima tahun," kata dia.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, yang berbicara di seminar itu bareng Jokowi, membenarkan kegiatan menciptakan hutan tanam layak menjadi program strategis pemerintah. Menurut dia perspektif hutan produksi harus berubah, yakni tidak lagi menebang hutan jadi. "Tapi menanam pohon dulu, baru tebang," kata dia.

Di akhir seminar, Zulkifli meneken deklarasi gerakan massal penanaman pohon jati yang digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM. Gerakan ini bertujuan memperkenalkan hasil riset tim fakultas itu yang menemukan pohon jati varian baru.

Varian ini memiliki masa tanam singkat sehingga bisa dipanen dalam jangka waktu lima tahun saja. "Indonesia pasti kaya kalau bisa mengolah hutan dengan benar," kata Zulkifli seusai deklarasi itu.

SEMBILAN ALASAN MENANAM SENGON LAUT

Di tengah gencarnya orang menanam sengon, baik skala perorangan maupun perusahaan, sebenarnya masih banyak yang menyisakan pertanya, sejauh mana bisnis sengon menguntungkan ?. Pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab agar siapapun memahami sejak awal akar persoalan bisnis sengon yang mereka jalankan. 
Ada Sembilan alasan kenapa bisnis sengon menjadi begitu penting untuk ditekuni; 

1. Cepat Panen.
Tidak seperti bisnis kayu keras lainnya, bisnis sengon itu cepat panen. Ini artinya cepat mendatangkan keuntungan. Hanya perlu waktu lima (5) tahun untuk bisa memanen. Bahkan, menikmati bisnis sengon bisa dimulai pada tahun ketiga (penjarangan tahap pertama, saat itu kita memanen 20% dari pohon tertananam) dan tahun keempat (penjarangan tahap kedua di mana kita memanen sebanyak 20%) dan panen raya ( sisa penjarangan tahap 1 dan tahap 2 dimana kita memanen sebanyak 60% )

2. Investasi Murah
Siapapun bisa memasuki bisnis sengon. Ini disebabkan karena investasinya murah. Per hektare per tahun hanya membutuhkan investasi Rp5 juta, atau per hektare per lima tahun hanya Rp25 juta.Nilai investasi ini tentu diluar investasi tanah. Kalau kita hitung nilai tanah per ha Rp30 juta atau per m2 Rp3.000, maka total nilai investasi sampai panen hanya Rp55 juta. Kunci penting bisnis sengon adalah cari lahan-lahan murah. Menanam sengon tidak perlu di lahan yang strategis (di pinggir jalan), atau lahan teknis (produktivitas tinggi, air melimpah). Carilah lahan-lahan kering, jauh dari jalan, atau perbukitan. Dengan begitu kita bisa mendapat harga lahan murah. Karena karakteristik sengon memang tidak perlu air banyak dan makin curam lokasi tanam makin baik.

3. Mudah Pemeliharaan
Memelihara sengon itu sangatlah gampang. Masyarakat Desa yang sudah turun temurun menanam sengon secara tradisional, biasanya hanya memelihara sampai setinggi 2 meter, yang penting sudah tidak dijangkau oleh kambing (Kambing adalah musuh utama sengon pada tahun pertama), setelah itu benar-benar ditinggal dan 5 tahun kemudian bisa panen. kenapa ini bisa terjadi? karena Sengon pada hakekatnya mudah dipelihara.

4. Daya Hidup Tinggi
Sengon laut juga mempunyai karakteristik unik; Mempunyai Daya Hidup Tinggi. Menanam sengon tidak perlu risau, tidak perlu perlakuan khusus. Misalnya ketika dalam proses pengangkutan bibit ke lokasi tanam ada yang patah batang, Sengon masih bisa ditanam karena dalam waktu singkat bisa tumbuh trubus baru. Kenapa Sengon punya daya hidup tinggi ?. Ini sangat terkait dengan kultur perakaran Sengon yang menghunjam ke dalam dan melebar ke samping. Bahkan antara besaran batang dan besaran akar hampir seimbang. Artinya kalau diameter batang 10 Cm, maka diameter akar juga hampir 10 Cm. Daya jangkau akar yang luas dan mendalam inilah yang menyebabkan Sengon mempunyai daya hidup yang tinggi.

5. Penyakit Ganas tapi Mudah Ditanggulangi
Dari sekitar 12 jenis penyakit Sengon, hanya dua yang perlu diwaspadai; Karat Puru (kankernya Sengon) dan ulat Penggerek (Uter). Penyakit dan hama lainnya seperti Kambing, serbuan ribuan ulat, jamur nyaris lebih mudah ditanggulangi.

6. Pemasaran Terbuka Lebar
Begitu panen, gampang menjualnya, diburu pasar dan ini yang penting dibayar cash di tempat. Pertanyaannya kenapa pasar memburu kayu Sengon ?. Ini terjadi karena antara tingginya kebutuhan akan kayu dan pasokan kayu selalu ada jurang yang begitu lebar. Setiap hari 12 perusahaan kayu skala besar yang hanya mengolah Sengon, menggiling kayu Sengon secara lahap. Sementara Sengon bisa dipanen lima tahun. Jadi menjadi hal yang wajar kalau mereka selalu kekurangan bahan baku. Di tengah pasokan kayu yang terus mengalami kekurangan. Ini yang menyebabkan kebutuhan akan kayu Sengon terus tinggi. Serbuan perusahaan kertas dari luar Jawa yang merelokasi pabriknya ke Jawa hanya untuk memburu bahan baku. Kebijakan Pemerintah yang makin membatasi kayu hutan dan mendorong kayu budidaya akibat desakan dunia barat sebagai tujuan ekspor kayu Indonesia juga memicu lonjakan kebutuhan kayu budi daya seperti Sengon di Indonesia. kebutuhan kayu Sengon naik sampai 10 kali lipat dari kebutuhan sekarang, akibat negara tujuan ekspor hanya mau menerima kayu dari hasil budi daya.

7. Secara Bisnis Sangat Menguntungkan
Seuntung apa kalau kita bisnis Sengon? Per ha, dengan jarak tanam 1 x 3 (3.300 pohon per ha), kita panen tahun ke 5 sebesar 60% dari pohon tertanam, diameter batang 30 Cm ke atas dan harga jual Rp500 ribu per m3, maka keuntungan bersih per ha Rp920 juta. Di mana total investasi hanya Rp55 juta. Jadi keuntungan Sengon itu berlipat-lipat. Kondisi ini bisa kita capai kalau kita menerapkan budi daya dengan sistem Intensifikasi Tinggi. Kini perusahaan kertas juga memburu kayu Sengon berumur 3 tahun, karena masih muda. Dan tidak hanya batangannya saja yang dibeli, tapi juga sekaligus ranting-rantingnya. Lebih rakus dan tentu ini surga bagi pelaku bisnis Sengon.

8. Pajak Panen Kecil
Ketika kita panen Sengon pajak hanya diberikan ke negara maksimal sebesar 5% lewat institusi kelurahan. Bandingkan dengan Jati yang perlu izin sampai Kapolres, Dandim, Kapolsek, Koramil, Kecamatan dan kelurahan dengan total jenderal pajak yang harus kita gelontorkan mencapai 30%-40%.

9. Penyelamat Lingkungan
Alasan ini yang penting; Menyuburkan dan menghijaukan Bumi. Menanam sengon itu bisa makin menyuburkan tanah, menjaga sumber-sumber air dan tentu menghijaukan bumi. Makanya bisnis sengon itu sangat mulia. Maka dari itu, segeralah masuk ke Bisnis Sengon. Karena kita akan mendapat tiga hal sekaligus; Pemberdayaan masyarakat, Untung besar dan menyuburkan tanah.


" JADI MENANAM SENGON LAUT ADALAH SALAH SATU PROGRAM INVESTASI SELAMATKAN BUMI "